Research Report
Lecturer : Leon Andretti Abdillah
Team Members B :
- Miftah Safitri (12141166N)
- Rilo Pambudi (
- Rizka Difatama (12141136N)
- Setiafani (12141149N)
- Introduction
Research report atau laporan penelitian adalah penyampaian hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tujuan penelitian.Laporan penelitian dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi timbal balik antara penulis laporan dengan pembaca.Komunikasi ini bermanfaat untuk menyebarluaskan ilmu, informasi,pengetahuan, koreksi dan rujukan mengenai sesuatu yang sudah dilakukan orang.
Penulisan laporan hasil penelitian dilakukan sebagai langkah terakhir dalam urutan penelitian. Secara umum, penulisan laporan hasil penelitian setelah data selesai dilakukan dan temuan-temuan penelitian sudah dikumpulkan. Namun sebenarnya penuklisan laporan hasil penelitian sudah dapat dikerjakan sejak penelitui mulai menulis proposal, mengumpulkan bahan pustaka, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, dan menganalisis data[6].
Kain Songket yaitu Kain yang biasa digunakan oleh orang-orang di Palembang pada acara-acara adat. Tapi pada zaman sekarang ini Kain Songket telah diolah menjadi berbagai macam pakaian, atau olahan lainnya. Penjualan Kain Songket biasanya dijual di toko atau pasar yang menjual Kain Songket. Dengan teknologi yang semakin canggih, penulis menciptakan trobosan penjualan berbasis WEB yang bertujuan untuk memudahkan pembeli agar tidak perlu bersusah payah pergi ke toko atau pasar untuk membeli Kain Songket dan berharap trobosan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pembeli. Penulis menggunakan metode CRM (Customer Relationship Management) didalam penjualan Kain Songket tersebut.
Tipe Research Report ( Laporan Penelitian) :
- Poster
- Tips:
- Mengetahui penonton.
- Terfokus dan mengetahui titik Anda untuk mendapatkan seluruh pandangan.
- Menyediakan latar belakang singkat, jelas dinyatakan dan berjalan penonton melalui konten poster dengan menafsirkan semua hasil.
- desain Poster dan presentasi:
- Minimalkan kata
- Gunakan grafik, diagram, tabel sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide-ide
- Buatlah warna-warni
- Pastikan teks dalam huruf besar
- Pastikan isi memiliki aliran logis
- Layout dan judul harus merangsang visual
- Diatur: desain poster dan gaya pengiriman harus diatur agar afektif.
- Praktek menyajikan poster dan menyiapkan naskah singkat (JANGAN BACA OFF OF FLASH KARTU)
- Memiliki ringkasan kartu pos dari poster Anda bagi orang untuk mengambil dengan mereka
- Significance
Poster adalah seperti sebuah pameran di museum. Ini adalah cara yang sangat baik untuk mengkomunikasikan karya ilmiah karena merupakan representasi bergambar yang lebih visual daripada bentuk lain dari presentasi. Sebuah poster juga memungkinkan peneliti untuk bergaul dengan presenter lain dan, pada saat yang sama, dapat berbicara langsung dengan penonton. Untuk alasan ini, poster harus merangsang visual dengan kata-kata yang minimal. Ini harus ringkas, terorganisir ringkasan yang jelas ditulis dengan beberapa kata dalam teks besar.
- Desain
Ketika merancang sebuah poster penting untuk menjaga dua hal dalam pikiran: metode ilmiah dan penonton. Metode ilmiah adalah penting karena mengarahkan isi poster. Meskipun tidak semua judul yang muncul dalam naskah perlu dimasukkan dalam poster, tetapi urutan di mana mereka muncul dalam sebuah makalah yang ditulis harus sama seperti yang muncul dalam sebuah poster. Sebuah abstrak singkat, pengenalan singkat, metode, hasil, diskusi, referensi, dan pengakuan yang mungkin judul yang sering terlihat di poster ilmiah. Adalah penting untuk menyadari bahwa grafik, grafik dan tabel yang lebih penting daripada abstrak bertele-tele, perkenalan, dan diskusi. Untuk alasan ini, fokus poster harus pada hasil. Grafik besar dengan keterangan singkat jauh lebih afektif pada poster dan harus disimpan di tengah ketika merancang sebuah poster. Terlepas dari jenis konferensi atau pertemuan di mana poster yang disajikan, adalah penting untuk menjaga dalam jenis pikiran penonton yang akan mendekati poster. Teknis, jargon ilmiah harus dihindari. Sebaliknya, sederhana, mudah untuk mengikuti bahasa harus digunakan. Sebuah latar belakang singkat dengan relevansi klinis harus dinyatakan dengan jelas dan hasilnya harus diinterpretasikan untuk para penonton.
- Presentasi
Tidak seperti mempresentasikan karya ilmiah melalui kertas di mana peneliti adalah terpaku ke komputer untuk hari, menyajikan poster ini cukup menyenangkan. Ini adalah satu-satunya kesempatan bagi ilmuwan untuk berbicara dengan penonton. Untuk alasan ini, penting untuk mengetahui pesan yang ingin Anda sampaikan dan dapat menyampaikan hal itu berhasil. Sederhana, bahasa yang jelas dan desain poster yang baik adalah kunci untuk presentasi poster yang sukses. Sebelum presentasi, 5-10 menit naskah lisan singkat harus disiapkan untuk poster. Selama presentasi, juga membantu untuk memberikan penonton dengan ringkasan ukuran postcard poster.
- Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
- Pengajuan judul skripsi
- Pengajuan proposal skripsi
- Seminar proposal skripsi
- Penelitian
- Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
- Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:
- Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
- Penelitian dan bimbingan skripsi
- Seminar
- Sidang
- Revisi
KARAKTERISTIK SKRIPSI
- Merupakan karya ilmiah sehingga harus dihasilkan melalui metode ilmiah.
- Merupakan laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori, atau hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.[2]
- Conference Article
Konferensi artikel adalah kumpulan artikel-artikel yang dibuat bertujuan untuk dipublikasikan sebagai kesimpulan-kesimpulan daripada artikel-artikel yang telah dan pernah dikonferensikan. Ini biasanya merujuk kepada artikel-artikel tentang karya ilmiah[5].
- Journal Article
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan[3]. In the sciences, a Journal Article is sometimes called a Scientific Article, a Peer-Reviewed Article, or a Scholarly Research Article. Together, journal articles in a particular field are often referred to as The Literature[4].
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan[5].
Jurnal (journal) ilmiah adalah media (semacam majalah) tempat dipublikasikannya paper-paper. Jurnal yang baik memiliki mekanisme peer-review untuk menyeleksi untuk menentukan apakah sebuah paper yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak yang berisi bahan ilmiah.Pembuatan jurnal ilmiah harus dilandasi dengan suatu penelitian ilmiah.
Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya.
- Conclusions (Kesimpulan)
Kesimpulan dari laporan penelitian yang kami buat ini adalah bahwa penyampaian hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tujuan penelitian. Tujuan Penelitian mengenai penjualan Kain Songket berbasis WEB yaitu untuk memudahkan pembeli agar tidak perlu bersusah payah pergi ke toko atau pasar untuk membeli Kain Songket dan berharap trobosan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pembeli. Penulis menggunakan metode CRM (Customer Relationship Management) didalam penjualan Kain Songket tersebut.
References
[1] Abdillah, L. A. (2013). Metode Penelitian. Retrieved from http://blog.binadarma.ac.id/mleonaa/
[2] Forum Kompas , Retreived from http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/217804-pengertian-skripsi.html
[3]Kajian teori, 2013. Retreived from http://www.kajianteori.com/2013/03/definisi-artikel-pengertian-dan-ciri-ciri-artikel.html
[4] http://guides.library.utoronto.ca/content.php?pid=132659&sid=1247279
[5] Mien A. Rifai (1995) Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, Gajah Mada Uneversity, h.57-95).
[6] Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2327681-pengertian-laporan-hasil-penelitian/#ixzz34n0ghJgg
Komentar Terbaru